Link

Rabu, 29 Mei 2013

Kumpulan Puisi Chairil Anwar:Apresiasi Sastra Puisi "Aku"

Chairil Anwar
Kumpulan Puisi Chairil Anwar:Apresiasi Sastra Puisi "Aku"-Pada postingan sebelumnya kita sudah membagikan salah satu puisi terbaik dan terkenal dari Charil Anwar pada postingan Kumpulan Puisi Chairil Anwar:Puisi Sedih "Aku",kali ini kita coba membahas alias memberikan Apresiasi Sastra Puisi "Aku".Apresiasi Sastra kali ini adalah hasil dari pengamatan penulis blog ini,jadi di harapkan dari para sahabat pembaca memberi masukan dan tambahan pada kotak komentar.

Baiklah sahabat pembaca,saya langsung saja memberikan Apresiasi Sastra menurut pandangan saya pada Kumpulan Puisi Chairil Anwar:Apresiasi Sastra Puisi "Aku".

"Aku"
#(menggambarkan sosok Chairil Anwar itu sendiri)

Kalau sampai waktuku
#(mungkin maksudnya disini,tibanya Ajal atau Kematian dari seorang Chairil Anwar)


Ku mau tak seorang,kan merayu
#(Tidak ada seorangpun yang Chairil Anwar inginkan untuk membujuknya,menguatkan saat sedang sakaratul maut)

Tidak juga kau
#(Orang-orang terdekat Chairil Anwar[Istri,Anak dan teman-temannya],pembaca puisinya,dan termasuk saya,disini sepertinya ada tekanan nada atau emosi dari Chairil Anwar itu sendiri,dia seperti ingin menampakkan kalau dia itu sosok yang kuat dan tidak memerlukan seseorang siapapun[pada tiga bait puisi diatas])

Tak perlu sedu sedan itu

#(Chairil Anwar tak menginginkan kesedihan dari Orang-orang terdekatnya[Istri,Anak dan Teman-temannya],pembaca puisinya,dan termasuk saya,dan pada bait ini sepertinya sudah terjadi penurunan emosi)

"Aku" ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
#(disini sosok Chairil Anwar ingin menjelaskan,bahwa dirinya bukan seseorang yang baik-baik,di bait ini mungkin Chairil Anwar ingin memberitahu,bahwa dia seseorang manusia yang banyak dosa juga,yang dari pergaulannya sering dipandang sebelah mata bahkan tidak dipedulikan oleh orang-orang disekitarnya)

Biar peluru menembus kulitku
"Aku"
tetap meradang menerjang

#(kata peluru pada bait diatas seperti menunjuk pada sebuah masalah,tantangan,gejolak sosial,bahkan mungkin cacian dari orang-orang.Pada bait tetap meradang menerjang,beliau ingin mengatakan ketidak gentarannya dan semangatnya dalam menghadapi peluru-peluru sosial)

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

#(pada bait ini Chairil Anwar ingin mengatakan,bahwa dia menerima dan tetap membawa semua kesakitan,kepedihan,kesedihan,masalah-masalahnya sendiri dalam perjalanan melanjutkan hidup,sampai pada akhirnya semua pedih dan peri itu hilang terbawa oleh waktu,atau beliau menjadi terbiasa olehnya,pada bait ini,beliau juga ingin menunjukkan arogansi,ketabahan dan ke-aku-annya)

Dan "Aku" akan lebih tidak peduli 
"Aku" mau hidup seribu tahun lagi.~
(nah,yang pada bait terakhiri ini,Chairil Anwar mengalami pelunakkan emosi,dan sudah mulai menyerah,serta pada akhir bait ini,terselip sebuah harapan,inti dari semua berontaknya,"Chairil Anwar ingin hidup Seribu Tahun Lagi")

sumber:Pikiran Penulis
Sumber puisi:Kumpulan Puisi Terbaik Chairil Anwar:"Deru Campur Debu"

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Copyright © 2013 Kumpulan Puisi Cinta Chairil Anwar | blogger-petualang: Kumpulan Puisi Chairil Anwar:Apresiasi Sastra Puisi "Aku" | Blogger Template for Bertuah | Design by Ais Bertuah